Jumat, 04 Maret 2016

Pratinjau Laga Tottenham Hotspur vs Arsenal

Arsenal dihadapkan pada laga yang terbilang sangat sulit dalam lanjutan pekan ke29 Liga Premier Inggris. Pada Sabtu malam nanti, The gunners akan melawan rival satu kotanya yaitu Tottenham Hotspur. Pasukan Arsene Wenger sendiri berada dalam situasi yang sulit karena dalam tiga pertandingan terakhir mereka selalu kalah. Kekalahan terakhir saat melawan Swansea City Rabu lalu bahkan membuat Alexis Sanchez kehilangan kepercayaan diri dan merasa bahwa Arsenal akan sulit untuk meraih gelar juara Premier League yang terakhir kali diraih pada musim 2003/04.

Jumat, 26 Februari 2016

TugasMaha Sulit Gianni Infantino

Rezim 17 tahun Sepp Blatter bisa dikatakan resmi berakhir setelah dirnya tersandung skandal korupsi dalam tubuh FIFA. Dirnya bersama nama-nama lain seperti Jack Warner, Jerome Valcke serta Michel Platini tersandung masalah terkait dengan pemungutan suara pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Selain itu Blatter terbukti bersalah atas korupsi dalam pendanaa Piala Dunia 2014 lalu di Brazil. Hukuman delapan tahun yang kemudian dikurangi menjadi enam tahun pun harus diterima kakek berusia 79 tahun itu.

26 Februari kemarin FIFA akhirnya memilih presiden baru dalam kongres luar biasa yang berlangsung di Zurich. Infantino pun terpilih setelah memenangi pemilihan pada putaran kedua. Pria berkebangsaan Swiss-Italia itu berhasil mengalahkan kandidat lain seperti Presiden AFC Salman Ibrahim Al Khalifa dan kandidat lain macam Pangeran Ali dan Jerome Champagne.

Sosok Infantino sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi pecinta sepakbola dunia. Sebelum terpilih sebagai orang nomor satu FIFA dirinya merupakan sekjen UEFA sejak 2009. Dirinya sering sekali terlibat dalam acara pengundian kompetisi yang berada dalam naugan UEFA seperti liga champions, liga eropa dan Piala Eropa. Kepalanya yang plontos itupun menjadi ciri khas dari seorang Infantino. Dirinya pun cakap berbicara enam bahasa.

Selepas terpilh sebagai presiden FIFA, Infantino pun langsung mencanangkan program 90 day plan. Dirinya bertekad dalam kurun waktu tersebut organisasi yang dipimpinnya bisa  memulihkan citranya di mata dunia. Tugas yang terbilang cukup sulit karena nama FIFA bisa dikatakan sudah tercemar di mata pecinta sepakbola.

"Sekarang atau tidak sama sekali. kita harus mengambil kesempatan ini. Untuk membuat (nama) FIFA menjadi lebih baik kita harus bersatu dan (berpikir) positif. Ini momen yang tepat untuk melakukan itu." tutur Infantino seperti dikutip dari The Guardian.

Infantino pun menambahkan bahwa jika dirinya tidak melakukan reformasi maka reputasi FIFA justru akan lebih terpuruk.

"Jika kita tidak melakukan itu dari sekarang dalam mengembalikan citra dan reputasi FIFA maka saya tidak melihat masa depan bagi FIFA." tambah Infantino seperti dikutip dari BBC.

Terkait reputasi buruk yang diterima FIFA dirinya tidak ingin menyalahkan Sepp Blatter. Dirinya justru memberikan rasa hormat kepada Blatter atas perkembangannya yang sudah dilakukan dalam sepak bola beberapa tahun terakhir ini.

Menarik untuk melihat bagaimana perkembangan FIFA nantinya dibawah rezim Infantino. Yang jelas tugas utama pria berusia 45 tahun terbilang maha berat dan maha sulit karena untuk mengembalikan citra suatu organisasi yang sudah diberi cap buruk membutuhkan waktu yang terbilang sangat lama. Tidak satu atau dua hari. Bahkan bisa melebihi 90 hari sesuai target dari Infantino sendiri

Sumber gambar : Theguardian.com






Rabu, 24 Februari 2016

Mengenang Selebrasi Gol di awal abad ke 20

Salah satu hal yang paling menarik dalam menyaksikan pertandingan sepakbola adalah menunggu terjadinya gol. Gol seakan-akan menjadi klimaks dari alotnya suatu pertandingan. Gol juga menjadi sebuah pencapaian dari apa yang sudah dikerjakan di atas lapangan. Dan berbicara soal gol atau keberhasilan dari suatu pencapaian maka terkadang kita merayakan keberhasilan tersebut dengan melakukan selebrasi.

Kamis, 18 Februari 2016

Ibrahimovic yang Diperebutkan Banyak Klub Premier League

Meski sudah hampir berusia 35 tahun, namun Zlatan Ibrahimovic belum berniat untuk mengakhiri karir sepakbolanya. Di saat rekan-rekan seprofesi dan seusianya sudah memutuskan untuk gantung sepatu atau melirik liga-liga lain macam MLS atau CSL (Chinesse Super League) Zlatan masih menginginkan untuk berkompetisi di tingkat tertinggi. Dan kompetisi Premier League disebut-sebut menjadi destinasi terbaru bagi Ibrakadabra pada musim depan.

Senin, 08 Februari 2016

[On This Day] Lahirnya Bapak Total Football Dunia

Sosoknya dikenang dengan taktik sensasional bernama total football. Semua pemain diberi kebebasan untuk meninggalkan posisinya dengan catatan ada pemain yang mengisi posisi yang ditinggalkannya tersebut. Lahir dengan nama Marinus Jacobus Hendricus Michels, publik sepakbola lebih mengenal dirinya dengan nama Rinus Michels.

Senin, 01 Februari 2016

Renato Sanches yang Terus Dikaitkan dengan Manchester United

Pemain ini bertinggi 178 cm. Rambutnya mirip-mirip dengan pemain belakang Semen padang Mohamadou Al Hadji Adamou. Posisinya gelandang dan bermain di klub besar kota Lisbon yaitu Benfica. Dirinya baru berusia 18 tahun. Sambutlah komoditas terpanas bursa transfer 2016, Renato Sanches.

Minggu, 17 Januari 2016

On This Month : Kungfu Cantona nan Legendaris

Eric Cantona merupakan satu dari sekian banyak pemain yang pernah dimiliki oleh Manchester United. Banyak yang mengatakan bahwa Cantona adalah kepingan puzzle yang hilang yang membuat United sempat merasakan puasa gelar sejak 1967. Perawakannya yang besar, kuat, pekerja keras ditambah dengan skill olah bola dan kemampuannya mencetak gol membuat pemain yang dijuluki sebagai "The King" ini menjadi sosok kunci bagi The Red Devils. Meskipun memiliki kelebihan dalam olah bola, Cantona sering sekali bermasalah dengan sisi emosinya. Tak jarang dirinya sering sekali diusir oleh wasit akibat perangainya yang keras. Salah satu kontroversi yang pernah dibuat Cantona terjadi pada bulan ini tepatnya 25 Januari 1995.

Jumat, 15 Januari 2016

Lika-liku Dalam Perjalanan aturan Back Pass

Paul Robinson, salah satu korban peraturan Back Pass (Mirror)

Jika ada yang bertanya perihal apa menariknya menyaksikan pertandingan sepakbola di era 70 hingga 80an maka saya akan menjawab dengan satu kata yaitu "Banyak". Banyak sekali hal-hal yang menarik apabila kita menyaksikan pertandingan di zaman Michel Platini dkk tersebut. Dari tatanan rambut yang belum semodern sekarang, gaya kostum yang masih dihiasi dengan celana pendek bin gemes, hingga momen-momen baik yang sensasional maupun kontroversial. Namun, apabila ada yang bertanya apa yang tidak menarik dari sepakbola era 80an maka saya akan menyebut belum adanya hukum "Back Pass" sebagai alasan utama.

Kamis, 14 Januari 2016

Turki dan Dewi Fortuna di Turnamen Besar

Selebrasi Arda Turan setelah pertandingan melawan islandia (Bola.com)

13 September 2015, Stadion Torku Arena di kota Konya Turki bersiap untuk merampungkan pertandingan terakhir kesebelasan Negara Turki yang menjamu pemuncak klasemen saat itu yaitu Islandia dalam pertandingan terakhir kualifikasi Euro 2016. Hingga 89 menit pertandingan berlangsung skor masih imbang 0-0. Sekitar 39.404 penonton yang hadir merasa hasil seri sudah cukup bagi mereka untuk mengamankan satu jatah play off karena pesaing terdekat mereka Belanda sudah dipastikan gagal karena menelan kekalahan 2-3 dari Republik Ceska. Sampai akhirnya wasit Gianluca Rocchi dari Italia meniup peluit tanda pelanggaran yang terjadi di luar kotak pinalti Islandia.

Selcuk Inan bersiap mengambil tendangan bebas tersebut dikarenakan eksekutor utama mereka Hakan Calhanoglu telah digantikan di menit ke72. Tanpa disangka-sangka tendangan Selcuk masuk ke jala gawang Islandia. Penonton pun bergemuruh dengan gol tersebut karena setidaknya mereka dapat memperlebar jarak dengan Belanda dan memastikan satu tiket play off menuju prancis. Mereka kemudian mendapatkan kabar bahwa peringkat buncit saat itu Kazakhstan mampu mengalahkan Latvia 1-0 sehingga menggusur Latvia ke peringkat terakhir. Hal ini membuat poin mereka tidak akan dikurangi dengan Kazakhstan melainkan dengan Latvia sbeagai syarat penentuan posisi peringkat tiga terbaik.

Betapa beruntungnya turki ketika poin 18 yang sudah mereka kantongi hanya dikurangi dua saja dari hasil imbang dua kali ketika berhadapan dengan Latvia. Hal ini membuat anak-anak asuhan fatih Terim berhasil melaju otomatis ke Prancis 2016. Arda Turan bahkan sampai menangis terharu ketika mereka akhirnya berhasil masuk ke turnamen terbesar di eropa tersebut setelah delapan tahun absen.
Kesebelasan turki memang sudah sangat merindukan untuk tampil di turnamen besar. Tercatat mereka melewatkan dua piala dunia dan satu piala eropa setelah terakhir kali mentas di ajang piala eropa 2008 di Austria dan Swiss. Sepanjang sejarahnya pun kesebelasan Turki hanya lima kali mengikuti turnamen besar yaitu dua piala eropa (1954, dan 2002) serta tiga piala eropa (Euro 1996, 2000, dan 2008). Akan tetapi turki selalu menyimpan cerita unik terkait keikutsertaan mereka di ajang hajatan FIFA maupun UEFA. Sangara (Kesebelasan Negara) Turki memiliki kebiasaan suka melakukan come back atau bangkit dari situasi tertinggal serta selalu dinaungi keberuntungan.

Jumat, 08 Januari 2016

Berkenalan Lebih Dekat Dengan Sosok Marko Grujic

Hanya meraih dua kemenangan (masing-masing 1-0) dan mencetak empat gol dari lima pertandingan terakhir, Liverpool memutuskan untuk bergerak cepat  dalam menyikapi hadirnya bursa transfer di bulan Januari ini. Kekurangan sosok pemain kreatif (dimana The Reds sangat bergantung kepada Philipe Coutinho) disinyalir menjadi penyebab Liverpool kesulitan mengembangkan permainannya. Tidak mau kehilangan momen mereka memutuskan untuk merekrut pemuda 19 tahun bernama Marko Grujic.