Jumat, 26 Februari 2016

TugasMaha Sulit Gianni Infantino

Rezim 17 tahun Sepp Blatter bisa dikatakan resmi berakhir setelah dirnya tersandung skandal korupsi dalam tubuh FIFA. Dirnya bersama nama-nama lain seperti Jack Warner, Jerome Valcke serta Michel Platini tersandung masalah terkait dengan pemungutan suara pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Selain itu Blatter terbukti bersalah atas korupsi dalam pendanaa Piala Dunia 2014 lalu di Brazil. Hukuman delapan tahun yang kemudian dikurangi menjadi enam tahun pun harus diterima kakek berusia 79 tahun itu.

26 Februari kemarin FIFA akhirnya memilih presiden baru dalam kongres luar biasa yang berlangsung di Zurich. Infantino pun terpilih setelah memenangi pemilihan pada putaran kedua. Pria berkebangsaan Swiss-Italia itu berhasil mengalahkan kandidat lain seperti Presiden AFC Salman Ibrahim Al Khalifa dan kandidat lain macam Pangeran Ali dan Jerome Champagne.

Sosok Infantino sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi pecinta sepakbola dunia. Sebelum terpilih sebagai orang nomor satu FIFA dirinya merupakan sekjen UEFA sejak 2009. Dirinya sering sekali terlibat dalam acara pengundian kompetisi yang berada dalam naugan UEFA seperti liga champions, liga eropa dan Piala Eropa. Kepalanya yang plontos itupun menjadi ciri khas dari seorang Infantino. Dirinya pun cakap berbicara enam bahasa.

Selepas terpilh sebagai presiden FIFA, Infantino pun langsung mencanangkan program 90 day plan. Dirinya bertekad dalam kurun waktu tersebut organisasi yang dipimpinnya bisa  memulihkan citranya di mata dunia. Tugas yang terbilang cukup sulit karena nama FIFA bisa dikatakan sudah tercemar di mata pecinta sepakbola.

"Sekarang atau tidak sama sekali. kita harus mengambil kesempatan ini. Untuk membuat (nama) FIFA menjadi lebih baik kita harus bersatu dan (berpikir) positif. Ini momen yang tepat untuk melakukan itu." tutur Infantino seperti dikutip dari The Guardian.

Infantino pun menambahkan bahwa jika dirinya tidak melakukan reformasi maka reputasi FIFA justru akan lebih terpuruk.

"Jika kita tidak melakukan itu dari sekarang dalam mengembalikan citra dan reputasi FIFA maka saya tidak melihat masa depan bagi FIFA." tambah Infantino seperti dikutip dari BBC.

Terkait reputasi buruk yang diterima FIFA dirinya tidak ingin menyalahkan Sepp Blatter. Dirinya justru memberikan rasa hormat kepada Blatter atas perkembangannya yang sudah dilakukan dalam sepak bola beberapa tahun terakhir ini.

Menarik untuk melihat bagaimana perkembangan FIFA nantinya dibawah rezim Infantino. Yang jelas tugas utama pria berusia 45 tahun terbilang maha berat dan maha sulit karena untuk mengembalikan citra suatu organisasi yang sudah diberi cap buruk membutuhkan waktu yang terbilang sangat lama. Tidak satu atau dua hari. Bahkan bisa melebihi 90 hari sesuai target dari Infantino sendiri

Sumber gambar : Theguardian.com






Rabu, 24 Februari 2016

Mengenang Selebrasi Gol di awal abad ke 20

Salah satu hal yang paling menarik dalam menyaksikan pertandingan sepakbola adalah menunggu terjadinya gol. Gol seakan-akan menjadi klimaks dari alotnya suatu pertandingan. Gol juga menjadi sebuah pencapaian dari apa yang sudah dikerjakan di atas lapangan. Dan berbicara soal gol atau keberhasilan dari suatu pencapaian maka terkadang kita merayakan keberhasilan tersebut dengan melakukan selebrasi.

Kamis, 18 Februari 2016

Ibrahimovic yang Diperebutkan Banyak Klub Premier League

Meski sudah hampir berusia 35 tahun, namun Zlatan Ibrahimovic belum berniat untuk mengakhiri karir sepakbolanya. Di saat rekan-rekan seprofesi dan seusianya sudah memutuskan untuk gantung sepatu atau melirik liga-liga lain macam MLS atau CSL (Chinesse Super League) Zlatan masih menginginkan untuk berkompetisi di tingkat tertinggi. Dan kompetisi Premier League disebut-sebut menjadi destinasi terbaru bagi Ibrakadabra pada musim depan.

Senin, 08 Februari 2016

[On This Day] Lahirnya Bapak Total Football Dunia

Sosoknya dikenang dengan taktik sensasional bernama total football. Semua pemain diberi kebebasan untuk meninggalkan posisinya dengan catatan ada pemain yang mengisi posisi yang ditinggalkannya tersebut. Lahir dengan nama Marinus Jacobus Hendricus Michels, publik sepakbola lebih mengenal dirinya dengan nama Rinus Michels.

Senin, 01 Februari 2016

Renato Sanches yang Terus Dikaitkan dengan Manchester United

Pemain ini bertinggi 178 cm. Rambutnya mirip-mirip dengan pemain belakang Semen padang Mohamadou Al Hadji Adamou. Posisinya gelandang dan bermain di klub besar kota Lisbon yaitu Benfica. Dirinya baru berusia 18 tahun. Sambutlah komoditas terpanas bursa transfer 2016, Renato Sanches.