Zlatan Ibrahimovic-Maxwell, Kisah Persahabatan Dunia Sepak Bola

Jika anda suka menyaksikan serial animasi "Adit dan Sopo Jarwo", pasti sudah familiar dengan nama-nama tokoh tersebut. Dalam tayangan yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta tersebut diceritakan sosok Sopo dan Jarwo yang selalu bersama setiap harinya. Persahabatan mereka yang sudah terjalin sejak kecil berlanjut ketika mereka tumbuh dewasa. Dimana ada Sopo pasti ada Jarwo begitupun sebaliknya. Susah senang mereka harus merasakannya bersama-sama.

Dalam dunia sepak bola, persahabatan kental terjadi dalam sosok Zlatan Ibrahimovic dan Maxwell. Relasi yang terjalin di dalam lapangan bahkan berlanjut hingga ke kehidupan sehari-hari. Keduanya bahkan disebut-sebut sebagai Football's Greatest Bromance terkait kedekatan mereka yang layaknya pasangan yang sedang berpacaran.

Cerita berawal ketika kedua pemain tersebut dikontrak klub Belanda Ajax Amsterdam pada 2001 silam. Maxwell yang datang dari sebuah kota bernama Itapemirim dipertemukan dengan raksasa Malmo bernama Ibrahimovic. Ibra yang saat itu berada di Amsterdam tanpa sanak saudara mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu membeli makanan. Hal tersebut dikarenakan gaji yang diberikan oleh pihak klub baru dibayarkan pada akhir bulan. Ibra pun kemudian menghubungi rekannya tersebut.

"Saya datang ke Amsterdam sendiri dan tidak mempunyai apapun. Saya sangat kesulitan di bulan-bulan pertama. Setelah dua minggu, saya menelepon dia dan mengatakan kalau saya punya masalah. Saya tidak punya makanan dan membutuhkan pertolongan. lalu dia menjawab, Ok datanglah ke rumah." Tutur Ibra seperti dikutip Daily Mail.

Ibra pun kemudian menjelaskan bahwa setelah itu mereka kemudian sering menghabiskan waktu bersama-sama. Mantan pemain Juventus itu mengatakan bahwa dirinya sering kali tidur di rumah Maxwell, makan bersama, dan pergi ke tempat latihan bersama-sama. Hal itu dilakukan terus menerus sampai Ibra menerima gajinya yang pertama.

Setelah itu, persahabatan mereka berkembang menjadi lebih kuat. Pemain yang mengoleksi 20 caps bersama kesebelasan Brazil ini mengatakan bahwa sikap ibra yang sebenarnya sangat berbeda ketimbang apa yang digambarkan oleh media yang cenderung mengatakan Ibra adalah sosok yang arogan.

"Image (Ibra) tidak sesuai dengan kenyataannya. Karakter nya sangat berbeda. Dia orang yang sederhana, punya rasa kekeluargaan, dan tidak berpura-pura. Saya benci orang-orang yang palsu." Tuturnya.

Ibrahimovic sendiri mendeskripsikan bahwa Maxwell adalah orang yang sensitif dan selalu menelepon ke rumah sepanjang waktu. Hal tersebut bahkan membuat Ibra bertanya-tanya mengapa ada orang yang seperti Maxwell. Akan tetapi, dirinya menambahkan bahwa apabila seseorang mencari teman layaknya boneka teddy bear, maka nama Maxwell akan muncul di urutan pertama.

Setelah tiga tahun bersama, persahabatan mereka kemudian terpisah dikarenakan Ibra memilih hijrah ke Juventus pada 2004. Namun mereka patut berterima kasih kepada calciopoli yang kemudian mempertemukan mereka di Inter Milan dua tahun berselang. Kolaborasi keduanya menghasilkan tiga gelar scudetto dan dua supercoppa Italia. Keduanya pun kemudian memutuskan hijrah bersama ke Barcelona pada tahun 2008.

Ketika membela Blaugrana, persahabatan mereka kembali terpisah. Hal tersebut dikarenakan Ibra memiliki konflik dengan pelatih Barca saat itu Pep Guardiola. Ibra yang tidak ingin posisinya digeser saat itu demi mengakomodasi peran Lionel Messi memutuskan pindah setelah satu musim memperkuat Barca. Ibra pun harus rela meninggalkan sahabatnya demi bermain di Ac Milan.

Setelah dua tahun tidak bertemu, mereka kemudian dipersatukan kembali di kota Paris. Kota yang dikenal sebagai kota paling romantis tersebut benar-benar memberikan romansa tersendiri bagi keduanya. Rindu yang tersimpan begitu lama kemudian dikeluarkan di Parc Des Princes dengan sepuluh gelar dalam rentang waktu empat tahun. Kolaborasi keduanya bahkan menghasilkan total 58 gelar (27 Ibra dan 31 Maxwell) yang menjadikan mereka sebagai duo kombinasi pemilik gelar terbanyak.

Persahabatan mereka yang sudah terjalin selama kurang lebih 15 tahun dipastikan akan berpisah di akhir musim ini. Ibra yang kontraknya sudah habis di musim ini memutuskan untuk tidak memperpanjang masa baktinya di kota Paris. top skorer sepanjang masa Swedia ini justru menginginkan untuk mencari tantangan baru dengan bermain di liga Inggris.

Meskipun begitu, Maxwell juga memiliki kontrak yang habis di akhir musim ini.dan terbuka kemungkinan untuk mengilkuti kiprah Ibra bermain di Inggris. Bahkan apabila mereka tidak bisa bersama lagi dalam satu tim, persahabatan mereka akan terus berlanjut sampai kapanpun karena hubungan mereka berdua sudah selayaknya seperti ikatan keluarga.