On This Month : Kungfu Cantona nan Legendaris

Eric Cantona merupakan satu dari sekian banyak pemain yang pernah dimiliki oleh Manchester United. Banyak yang mengatakan bahwa Cantona adalah kepingan puzzle yang hilang yang membuat United sempat merasakan puasa gelar sejak 1967. Perawakannya yang besar, kuat, pekerja keras ditambah dengan skill olah bola dan kemampuannya mencetak gol membuat pemain yang dijuluki sebagai "The King" ini menjadi sosok kunci bagi The Red Devils. Meskipun memiliki kelebihan dalam olah bola, Cantona sering sekali bermasalah dengan sisi emosinya. Tak jarang dirinya sering sekali diusir oleh wasit akibat perangainya yang keras. Salah satu kontroversi yang pernah dibuat Cantona terjadi pada bulan ini tepatnya 25 Januari 1995.

Saat itu United bertandang ke Selhurst Park, markas dari Crystal Palace dalam lanjutan Premier League. Pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut diwarnai kartu merah yang diterima Cantona setelah menendang kaki Richard Shaw. Setelah diusir oleh Alan Wilkie, Cantona pun dengan santai berjalan menuju ruang ganti sebelum ada seorang suporter Palace yang turun mendekati Cantona. Suporter yang diketahui bernama Matthew Simmons inipun mengeluarkan sebuah kalimat yang menyinggung Cantona. Merasa terhina Cantona pun langsung melepaskan tendangan Kungfu kepada Simmons dengan ditambah beberapa pukulan.

Seperti dilansir harian The Sun--konon katanya harian tersebut membayar Simmons untuk berbicara terkait kasus ini--Simmons mengaku bahwa dia hanya mengucapkan kalimat:"Rasakan kau Cantona. mandi duluan sana." Kalimat tersebut dibantah oleh Eric yang mengaku bahwa negaranya (Prancis) serta ibunya juga menjadi bahan hinaan yang dikeluarkan Simmons.

Atas perilakunya tersebut, pihak FA pun langsung bertindak cepat dengan melarang Cantona bermain selama delapan bulan plus dendan sebesar 30 ribu pounds. Selain FA, Cantona juga harus menghadap pengadilan Croydon atas tuntutan penyerangan dan dijatuhi hukuman penjara selama dua minggu. Cantona yang merasa tidak terima pun mengajukan banding. Banding itu pun menghasilkan bahwa Cantona hanya perlu melakukan kerja sukarela selama 120 jam

Sesaat setelah banding tersebut keluar, Cantona pun langsung mengadakan konferensi pers. Bersama Maurice Watkins, Cantona hanya duduk kemudian meminum segelas air kemudian mengucapkan kalimat yang terkesan menyinggung wartawan.

"Ketika seekor burung camar mengitari kapal pukat. Itu karena ada ikan sarden yang akan dilemparkan ke laut. Terima Kasih."

Cantona memang terkesan santai dengan hukuman ataupun dengan insiden kungfu nya tersebut. Bahkan dia mengatakan bahwa tendangan kungfu ke arah Simmons tersebut merupakan salah satu momen terbaiknya.

" Saya merasakan banyak sekali momen fantastis di sini (united).Tapi salah satu yang terbaik adalah ketika saya menendang seorang hooligan."

Cantona pun menambahkan bahwa dirinya mempersembahkan tendangan kungfu tersebut kepada fans United agar para fans merasakan pembebasan.

Cantona menyebut Simmons sebagai hooligan karena saat itu, pria yang kemudian dihukum seumur hidup dilarang masuk ke stadion Selhurst Park tersebut adalah seorang hooligan garis keras dan pernah berurusan dengan polisi.

Banyak yang mengatakan bahwa Cantona akan dilego ke Inter Milan setelah mendapatkan hukuman tersebut. Namun Eric justru memperpanjang kontraknya di United. Cantona pun kemudian kembali bermain pada 1 Oktober 1995 dan berhasil mencetak satu gol dalam hasil imbang 2-2 melawan Liverpool. Selepas dari hukuman tersebut Cantona justru mempersembahkan gelar ganda kedua bagi United dan pensiun  di puncak kariernya semusim setelahnya dengan trofi liga Inggris dalam genggamannya. Jangan lupakan juga bahwa Cantona pun meninggalkan beberapa luka memar di wajah serta kerusakan tulang iga kepada Simmons. Hal ini membuktikan bahwa sosok Cantona merupakan pemain dengan mental yang kuat dan pantas mendapat julukan "The King".

Sumber : Panditfootball, BBC, Guardian, Inside united, The Sun

Sumber gambar : Telegraph