Ambisi Shaqiri Bersama Stoke

Apabila ada yang menanyakan kepada saya klub sepakbola manakah yang bermain sangat baik sepanjang bulan Desember 2015, maka saya akan menjawab Stoke City. Klub yang berada di wilayah Stoke on Trent tersebut memang tampil mengejutkan hingga paruh pertama musim 2015-2016. Stoke (sejauh ini) menjadi satu-satunya klub yang mampu mengalahkan Chelsea, Manchester City, dan Manchester United. Meskipun ketiga kemenangan tersebut diraih di kandang sendiri, namun Stoke memperolehnya dengan permainan yang atraktif hingga banyak yang menyebut Stoke sebagai "Stokelona". Stoke yang di era Toni Pulis masih menggunakan pola permainan Kick and Rush ala Inggris, kali ini mencoba untuk tampil layaknya Barcelona yang memainkan bola dari kaki. Hal ini juga didukung oleh keberadaan tiga eks Barcelona dalam diri Marc Muniesa, Ibrahim Affelay, dan Bojan Krkic.

Selain faktor berubahnya tipikal gaya permainan Stoke, faktor lain yang membuat Stoke begitu berbahaya di musim ini adalah Xherdan Shaqiri. Pemain berusia 24 tahun itu disebut-sebut sebagai bintang utama Stoke di musim ini. Kolaborasinya bersama Bojan Krkic dan Marko Arnautovic pun terbilang sangat baik. Ketiganya menghasilkan 14 dari total 20 gol yang sudah dilesakkan Stoke. Meskipun jumlah gol Shaqiri baru dua (5 Bojan dan 7 Arnautovic), akan tetapi peran Shaqiri terbilang vital.

Statistik Shaqiri, Bojan, dan Marko Arnautovic di musim ini (by Squawka)

Berdasarkan statistik yang dikeluarkan Squawka, tercatat Xhaqiri mampu menghasilkan 26 umpan kunci berbanding 17 milik Bojan di musim ini dengan jumlah pertandingan sama yaitu 15. Jika dibandingkan dengan Arnautovic pun Shaqiri masih unggul empat angka. Shaqiri juga menghasilkan 29 kali chances created mengungguli Bojan dengan 17 kali dan Arnautovic 25 kali. Selain itu keunggulan Shaqiri adalah kemampuannya dalam melakukan sprint dan mencari celah kosong. Contoh terbaru adalah ketika dirinya mampu mengungguli Ramiro Funes Mori dalam proses gol kedua Xhaqiri ketika melawan Everton Senin lalu. Permainannya pun mendapatkan pujian dari sang manager Mark Hughes.

Sparky (julukan Hughes) mengatakan bahwa Shaqiri sudah semakin berkembang dan memahami liga Premier. Hughes juga menambahkan bahwa Shaqiri bermain baik dan memberikan pengaruh yang besar dalam setiap pertandingannya.

Membaiknya performa Shaqiri jika dibandingkan dengan saat dirinya berbaju Inter Milan ataupun Bayern Muenchen beberapa musim lalu menimbulkan optimisme tersendiri. Xhaqiri pun bertekad untuk terus mempertahankan performa tim. Mengingat Stoke saat ini masih berada di posisi kesembilan dan hanya berselisih dua poin dari peringkat kelima Crystal Palace, bukan tidak mungkin Stoke bisa finis di jajaran enam besar dan berkompetisi lagi di eropa.

"Sebagian tim ada yang tampil menurun dan sebagian ada yang tampil bail seperti Leicester. Apapun dapat terjadi di liga ini (Premier League). Kami harus bermain seperti ini, bermain bagus dan di akhir musim kita akan lihat ada dimana kami berada. Jika kami bermain layaknya sebagai tim apapun bisa terjadi." tutur Shaqiri seperti dilansir ESPN.

Meskipun begitu Stoke masih dilanda masalah dalam hal konsistensi. Di satu sisi mereka dapat mengalahkan tim besar, namun merkea tak jarang terpeleset ketika melawan tim yang di atas kertas bisa dikalahkan seperti saat melawan West Brom dan Sunderland.

"Kami mampu mengalahkan tim besar, namun kami juga harus mengalahkan tim yang kami harap dapat kami kalahkan juga. Mungkin itu terkait soal mental karena tim yang kecil pun bermain baik sekarang, mereka pun punya pemain baru. Setiap pertandingan sulit di liga Premier.

Menarik untuk melihat kiprah Stoke dalam paruh kedua Premier League. Stoke akan memulainya dengan melawat ke kandang West Bromwich Albion pada sabtu mendatang. Bukan tidak mungkin jika mereka mampu mepertahankan performa mereka yang sekarang hingga akhir musim nanti, maka tiket ke Europa League atau bahkan Champions league bukan mustahil untuk dicapai.

Source : ESPN, Squawka, Four Four Two

Sumber Gambar : Sky Sports, Squawka